KOMITMEN DAN KONSISTENSI DALAM MEMBANGUN UNESTIL
By: Toze Cunha
Setelah mengalami beberapa kali penundaan, pemilihan ketua União Dos
Estùdantes De Timor Lestè (UNESTIL) pun dilakukan pada tanggal 21
Desember 2008. Dalam pemilihan yang diikuti sekitar 246 mahasiswa ini,
akhirnya berhasil memilih ketua UNESTIL yang baru. Saudara Eliud De
Jesús untuk periode 2008-2009. Eliud adalah mahasiswa teknik
pertambangan Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS), yang saat
ini tinggal di wilayah Klampis. Terpilihnya ketua UNESTIL yang baru ini,
diharapkan mampu membawa perbaikan yang signifikan bagi perkembangan
organisasi secara menyeluruh.
Sebagai
organisasi kemahasiswaan, UNESTIL hadir dengan tujuan untuk tetap
memperkuat persatuan diantara sesama mahasiswa Timor Leste, terutama
yang saat ini tinggal dan melanjutkan kuliah mereka di Surabaya. Sejauh
ini, UNESTIL telah memainkan perannya dengan baik. Meski harus diakui
juga, masih ada sangat banyak kelemahan dan kekurangan yang harus
diperbaiki atau pun diubah. Saat ini, sudah memasuki tahun ke 5
eksistensi UNESTIL. Tidak mudah memang, untuk tetap mempertahankan
organisasi ini, di tengah kondisi serba kekurangan yang harus dialami
oleh mahasiswa-mahasiswa Timor Leste yang ada di Surabaya. Namun,
dengan tekad dan keinginan yang kuat, organisasi tetap bertahan,
meskipun tidak bisa dikatakan telah mengalami perkembangan yang berarti.
Melihat perkembangan UNESTIL sejauh ini, tentu sangat mengkhawatirkan.
Organisasi ini berjalan tanpa arah yang jelas. Estatuta (AD/ART) yang
seharusnya menjadi pegangan atau kekuatan bagi setiap aktivitas UNESTIL,
tidak berfungsi sama sekali. Tidak ada motivasi yang kuat dari semua
elemen anggota untuk terlibat dan membangun organisasi ini menjadi lebih
baik. Kesadaran untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan berorganisasi
setiap anggota masih sangat lemah. Akibatnya, beban kerja yang harus
dipikul oleh mereka yang duduk di dalam struktur organisasi menjadi
lebih berat. Jika sudah demikian, maka program-program yang telah
diagendakan pun tidak berjalan.
Program Kerja Tidak Realistis
Pemilihan di hari Sabtu, tanggal 21 Desember 2008, kembali memberikan
sedikit harapan, bahwa organisasi ini bisa berkembang lebih baik lagi.
Mendengarkan program kerja para calon ketua, dan keinginan-keinginan
untuk memperbaiki organisasi ini, rasanya kok sangat berlebihan dan
tidak realistis. Misalnya, janji ketua terpilih untuk membeli parabola
dengan tujuan untuk memudahkan akses informasi yang berhubungan dengan
Timor Leste. Itu tentu sesuatu yang baik dan patut dihargai, namun
menurut saya itu tidak realistis. Bukan karena kita tidak mampu
membelinya, tapi lebih pada realitas kondisi geografis yang tidak
memungkinkan, di mana kebanyakan anggota tinggal saling berjauhan.
Program lainnya, yang menurut saya agak sulit untuk di realisasikan
adalah membuka kursus bahasa Portugis. Bukan tidak mungkin, tapi rasanya
kok sulit. Pertanyaannya, jika program itu dapat direalisasikan,
siapakah yang akan membayar tenaga pendidiknya? Dari mana biaya yang di
gunakan untuk membayar tenaga pendidiknya maupun untuk membayar tempat
kursusnya? Apalagi jabatan ketua UNESTIL hanya satu tahun. Tentu sulit.
Membuat sebuah program kerja adalah hak setiap ketua. Tapi hendaknya
program-program kerja itu, disesuaikan dengan kondisi realitas yang
dihadapi oleh kita semua, sebagai mahasiswa dalam kehidupan kita
sehari-hari. Saya rasa, program yang paling realistis dan sesuai dengan
kondisi anggota sebagai mahasiswa adalah membentuk sebuah forum diskusi.
Forum diskusi adalah program yang menurut saya jika mampu
direalisasikan akan memberikan danpak positif yang signifikan terhadap
eksisitensi organisasi ini.
Namun
seperti pada tahun-tahun sebelumnya, masih tetap muncul pertanyaan
besar dalam benak saya. Mampukah ketua terpilih mengubah image UNESTIL,
serta mengugah para anggotanya untuk terlibat secara aktif dalam setiap
kegiatan UNESTIL yang bersifat ke-ilmu-an. Ini adalah pekerjaan yang
berat, sekaligus merupakan tantangan bagi ketua terpilih untuk
mewujudkannya.
Sebagai sebuah organisasi, di mana seluruh anggotanya adalah mahasiswa,
tentu membentuk forum diskusi atau pun melakukan kegiatan-kegiatan yang
berbau keilmiahan itu lebih masuk akan dan sangat penting. Memang,
kegiatan-kegiatan semacam ini sudah pernah dilakukan pada tahun-tahun
sebelumnya, namun intensitasnya sangat kecil. Selain itu, tidak ada
konsistensi dan kontinuitas dalam menjalankannya.
Mengubah Mindset
Sejauh pengamatan saya selama ini, keterlibatan mahasiswa-mahasiswa
Timor Leste di kegiatan-kegiatan keorganisasian sangat rendah. Terutama
kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang ada di kampus masing-masing
anggota. Ada kurang lebih 400 mahasiswa Timor Leste yang saat ini
kuliah di hampir semua kampus baik Negeri maupun Swasta yang ada di
Surabaya. Dari sekian banyak tersebut, yang menganggap bahwa aktif dalam
kegiatan-kegiatan keorganisasian itu penting, tidak sampai se per
tiganya. Memang dengan mengikuti atau aktif dalam suatu kegiatan
UNESTIL, tidak serta merta akan menjustifikasi bahwa kita lebih hebat,
lebih pintar, atau lebih baik dari mereka yang tidak mengikuti atau
terlibat dalam organisasi. Tapi, setidaknya di dalam berorganisasi, kita
akan melalui suatu proses pembelajaran, tentang bagaimana hidup
bersosialisasi dan berperilaku dengan orang lain.
Fokus
kepada aktivitas perkuliahan memang jauh lebih penting. Karena memang,
itulah tujuan utama dari semua mahasiswa yang hidup merantau. Tapi,
pengalaman yang selama ini kita lihat dan telah dialami oleh banyak
orang membuktikan bahwa, tanpa pengalaman berorganisasi, pribadi yang
bersangkutan sangat sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan yang
sebenarnya. Oleh karena itu, mindset yang
mengatakan, bahwa organisasi itu tidak penting harus diubah. Ada banyak
jalan menuju Roma. Ada banyak cara untuk mengapai kesuskesan di hari
depan. Dan organisasi merupakan salah satu jalan dan cara yang tepat
untuk kita belajar bagaimana mengapai kesuksesan itu.
Saya percaya, UNESTIL akan berkembang menjadi lebih baik, jika setiap
anggota telah menanamkan dalam diri mereka masing-masing bahwa, terlibat
dalam organisasi itu sangat penting dan memiliki manfaat yang sangat
besar bagi perkembangan diri pribadi. Di kampus, kita melatih dan
mengasah kemampuan intelektualitas kita. Di organisasi, kita melatih dan
mengasah kemampuan berorganisasi, tentang etika pergaulan. Dengan
pengalaman yang kita miliki dalam berirganisasi, saya percaya akan
memudahkan kita semua untuk beradaptasi ketika kita akan dan telah
memasuki dunia kerja.
Komitmen
UNESTIL hanya akan bisa berkembang dengan baik, jika semua elemen yang
terlibat di dalamnya mulai dari para senior sampai pada junior, memiliki
komitmen yang sama untuk menjalankannya. Memang UNESTIL masih harus
banyak belajar dan berbenah. Untuk mencapai sebuah tingkatan yang
diinginkan, tentu harus melewati beberapa tahapan, hambatan, tantangan,
maupun masalah-masalah yang sering timbul mengiringinnya. Inilah yang
disebut sebagai sebuah proses. Tidak ada sesuatu kesuksesan yang dapat
diraih tanpa pengorbanan. Tidak ada keabadian yang dapat dipertahankan
melalui cara instant, karena sesuatu yang instant itu tidak akan
melahirkan keabadian. Meskipun melalui cara instant dapat meraih
kesuksesan, namun kesuksesan itu tidak akan pernah bertahan lama.
UNESTIL memiliki potensi untuk bisa terus berkembang menjadi lebih baik.
UNESTIL memiliki kekuatan untuk terus menjadi lebih besar. Mengapa?
Karena persatuan dan kesatuan mahasiswa Timor Leste yang ada di Surabaya
sejauh ini masih terjaga dengan sangat baik. Sekarang tinggal komitmen
dan konsistensi dari semua elemen anggota untuk terus menjaganya. Semoga
UNESTIL akan terus ada dan berkembang menjadi lebih baik. Dan semoga
pemimpin-pemimpin baru yang handal dapat lahir dari organisasi UNESTIL
ini.
No comments:
Post a Comment